“Gerak adalah sumber kehidupan, dan gerak yang dibutuhkan di dunia ini bergantung pada energi, siapa yang menguasai energi dialah pemenang.”
– Bung Karno
Kalimat tersebut merupakan kalimat yang diucapkan oleh bung karno mengenai pentingnya energi hal ini sekaligus menimbulkan sebuah instropeksi diri untuk refleksi 67 tahun Indonesia merdeka, sudahkah kita berdaulat atas energi yang berada di tanah air kita tercinta ini?
Presiden SBY pada 8 Agustus 2012 lalu telah mewacanakan bahwa Ketahanan Energi Indonesia dapat dicapai pada tahun 2018. Atas wacana tersebut, apakah hal tersebut benar-benar dapat terealisasi dengan keadaan regulasi dan kebijakan seputar energi terutama migas di Indonesia yang berlaku sekarang ini ? Seperti yang kita ketahui Sudah hampir 11 tahun, UU Migas No. 22 tahun 2001 diberlakukan di Indonesia.
Hal tersebut menimbulkan pertanyaan, bergerak ke arah kedaulatan energi atau malah semakin bergantung kepada asingkah negara kita ini? Untuk menjawab hal tersebut terdapat banyak argumen mengenai keberpihakan UU Migas ini, apakah pro terhadap kepada kemandirian nasional ataukah kepada asing.
Di sisi pemerintah, wamen ESDM kita mengatakan bahwa UU Migas sama sekali tidak pro asing dan sudah sesuai dengan amanah pasal 33 UUD 1945. Tetapi, menurut Ichsanuddin Noorsy, sektor Migas di Indonesia sebanyak 95% dikuasai oleh pihak asing, dimana dari 100% porsi Migas nasional tersebut sebanyak 84% dipegang oleh berbagai perusahaan asing. Sementara itu hanya sekitar 16% yang dipegang oleh Pertamina. Dari data tersebut, apabila memang benar, maka bisa kita lihat Pertamina sendiri pun dirugikan oleh kebijakan yang dihasilkan pemerintah mengenai migas.
Jika data-data tersebut memanglah benar maka tentu bisa kita simpulkan ke arah mana UU Migas ini membawa kita selama 11 tahun ini, bukan? Melihat hal ini, apa yang bisa kita lakukan sebagai mahasiswa ? Mahasiswa harus terus bergerak untuk mengawal pemerintah agar visi pemerintah untuk mencapai ketahanan energi pada 2018 bisa tercapai. Bergerak untuk mengawal pemerintah tidak hanya melalui aksi turun ke jalan namun bisa dilakukan melalui kajian dan diskusi. Dalam salah satu rangkaian kegiatan Sciencesational akan membahas mengenai ketahanan energi ini yang tentunya dengan pembicara2 yang sudah berpengalaman di tingkat nasional.
Sebelum menutup artikel mengenai ketahanan energi ini dan untuk menggambarkan betapa pentingnya Indonesia bagi dunia ini, ada satu kalimat dari Tan Malaka yang kami rasa cukup menggambarkan hal tersebut
“Kalau suatu negara seperti Amerika mau menguasai samudra dan dunia, dia mesti rebut Indonesia lebih dahulu buat sendi kekuasaan”
Semoga dengan pembahasan ini bisa membangkitkan kembali rasa nasionalisme kita serta keinginan untuk bisa memperbaiki bangsa ini Sehingga ke depannya bangsa kita ini bisa dikatakan benar-benar merdeka ! Hidup mahasiswa!
*artikel ini ditulis berdasarkan kultweet LK2 FHUI pada tanggal 17 Agustus 2012 jam 18.45 – 20.23. Kultweet ini merupakan hasil pemikiran dari Deny Giovanno (FHUI 2010), PO Sciencesational 2012